PAWANG BERITA - Rusia yang merupakan negara dengan daratan paling luas di dunia saat ini telah resmi mendeklarasikan perang dengan negara pecahan Uni Soviet, Ukraina, pada tanggal 24 Februari 2022. Bersamaan dengan deklarasi tersebut, Rusia juga langsung menggencarkan serangan kejutan ke beberapa tempat, yakni Kiev, Odessa, Kharkiv, Dnipro, dan Kramatorks.

Ukraina Porak Poranda

Serangan tersebut menyebabkan sejumlah fasilitas porak poranda, diantaranya adalah bandara dan fasilitas militer lainnya. Tidak berhenti sampai di situ, panic buying juga telah terjadi di sejumlah wilayah di Ukraina, terlihat di beberapa tempat perbelanjaan yang habis di borong oleh orang-orang untuk mengamankan perbekalan dimasa perang ini.

Tidak mau di anggap planga-plongo, Ukraina pun langsung menyiagakan militernya untuk menahan serangan Rusia. Hingga pada berita ini di terbitkan, Ukraina mengklaim telah menewaskan 50 praajurit Rusia dalam insiden tersebut.

Dalam insiden tersebut, setidaknya tercatat ada 40 prajurit dan 10 masyarakat sipil meninggal dunia dari pihak Ukraina. Sehubung terjadinya penyerangan oleh Rusia ke sejumlah wilayah di Ukraina , Presiden Amerika Joe Biden mengambil sikap dengan menetang keras  tindakan yang dilakukan militer Rusia terhadap Ukraina.

"Presiden (Vladimir) Putin telah memilih perang terencana yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan umat manusia." 

Dilansir dari Gedung Putih, USA mengungkap bahwa Biden bersama sekutu NATO nya akan segera  memastikan respon yang kuat akibat tindakan yang di jalankan oleh Rusia.

Usai terjadinya insiden penyerangan ini menyebabkan dampak yang sangat besar terhadap pasar global. Banyak para pengamat meyakini perang ini merupakan cikal bakal dari bermulanya perang dunia ke III yang akan menyengsarakan umat manusia.

Artikel Asli : PAWANG BERITA